Jumat, 22 Mei 2015

Translate Kitab Irsyadul Anam

بسم الله الرحمن الرحيم
Alhamdulillah Hirobbil Alamin segala puji bagi Tuhan seru sekalian alam, dan solawat yang akmal dan sejahtera yang sempurna bagi junjungan kita Nabi Muhammad SAW dan atas keluarganya dan skalian sahabatnya وبعد  kemudian dari pada itu maka ini kitab bernama ارشا دالانام في ترجمة اركان الاسلام artinya pertunjukan kebajikan kepada makhluk didalam perihal memaknakan rukun-rukun Islam bermula barang yang ada tersebut didalam ini kitab maka sekaliannya itu tersalin daripada kitab-kitab Fiqih bahasa arab yang Mu’tamad disalin dengan bahasa melayu Jakarta dengan tiada disebut lafaz arabnya lagi melainkan jika ada seumpama doa maka disebut lafaz arabnya dengan pakai gantung lugoh karena boleh menjadi mudah dipelajarkannya oleh orang-orang yang baru belajar.
Pasal: Bermula wajib atas tiap-tiap Mukallaf yakni aqil baligh bahwa ia menuntut ilmu segala pekerjaan agama yang wajib atasnya demikian pula wajib atas bapak atau suami bahwa ia mengajarkan yang demikian itu akan anak-anaknya atau istrinya. Adapun jikalau keduanya itu tiada dibolehkan mengajarkan mereka itu maka wajib menyerahkan kepada yang mengajar. Adapun jikalau yang belajar itu perempuan maka yang mengajarkannya pun perempuan melainkan jikalau tiada dapat guru perempuan maka laki-laki tetapi syaratnya aman dari fitnah laki wajib pakai dingding antaranya.
Pasal: Artinya baligh yaitu cukup umurnya lima belas tahun qomariyah yakni dengan itungan bulan-bulan Islam sama saja anak laki-laki atau perempuan, demikian pula jika keduanya itu dapat mimpi jima’ hingga dapat keluar mani dari umur Sembilan tahun atau lebih, demikian pula anak perempuan jika dapat haid dari umur Sembilan tahun atau lebih adanya.
Pasal: Bermula nikmat Tuhan yang amat besar kepada hambanya yaitulah nikmat Islam dan nikmat Iman, sebab amalan-amalan keduanya itu menjadi lantaran pada masuk syurga dan selamat daripada api neraka.
Pasal:  Bermula artinya Iman yaitu percaya pada enam rukun-rukun, percaya pada Allah Taala dengan segala I’tiqod yang wajib baginya dan yang mustahil dan yang harus. Sebagaimana telah dinyatakan sekalian itu didalam sifat dua puluh. Kedua percaya pada skalian malaikatnya. Ketiga percaya pada sekalian kitab-kitabnya. Ke empat percaya pada skalian Rasul-rasulnya. Ke lima percaya pada hari kiamat. Ke enam percaya pada takdir Allah Taala atas tiap-tiap suatu kejadian sebagaimana telah tersebut satu-satunya itu didalam kitab sifat dua puluh adanya.
Pasal: Bermula artinya Islam yaitu menerima lagi menjunjung akan segala perintah Allah Taala dengan mengamalkan segala rukun-rukunnya bermula rukun Islam lima perkara: Pertama-tama, mengucap dua kalimat syahadat dengan mengerti makna keduanya yang telah tersebut dikitab sifat dua puluh. Ke dua, mendirikan sembahyang lima waktu. Ke tiga, memberi zakat jika ada hartanya yang diwajibkan zakat atasnya. Ke empat, puasa dibulan Ramadhan. Ke lima, pergi haji jika mampu pergi adanya.
Pasal: Artinya air yang suci menyucikan yaitu yang belum kena Na’jis dan yang bukan Musta’mal. Bermula jikalau air itu sedikit yaitu kurang dari dua kullah maka jika hendak bersuci daripadanya maka jangan di kobok didalamnya menyuci atau mengambil air sembahyang atau mandi melainkan dengan gayung, sebab jika dikobok dengan barang yang ada najis kedalam air itu niscaya air itu menjadi najis sekalipun tiada berubah rupanya atau rasa atau baunya. Adapun jika dimasukkan tangan didalam air itu oleh yang mengambil air sembahyang sesudahnya membasuh mukanya dengan tiada niat membasuh tangannya diluar tempat air itu niscaya jadilah air itu musta’mal. Adapun jikalau air yang baik yaitu sekedar beratnya tiga ratus lima kati yaitu yang dekat dua kulah maka tiada menjadi jika dikobok didalamnya melainkan jika berubah air itu dengan najis maka jadilah air itu najis.adapun apabila hilang berubahnya itu maka jadilah ia suci kembali adanya.
Pasal: Bermula syarat istinja dengan air bahwa ia menghilangkan bau dan rupa dan rasa dengan air yang suci menyucikan demikian pula syarat membasuh tiap-tiap najis yang pertengahan.
Pasal: Syarat istinja dengan batu atau seumpamanya seperti kayu atau kain atau kertas, maka syaratnya bahwa ia tohir (suci) lagi kasap lagi bukan muhtarom yakni bukan barang yang dihormatikan pada syar’i dan syaratnya pula jangan sudah kering najisnya dan wajib dengan tiga kali sapunya adanya. Adapun afdolnya istinja lebih dahulu dengan seumpama batu itu kemudian dengan air adanya. Bermula sunnah dibaca ini do’a apabila hendak masuk jamban sebelumnya masuk dibaca ini do’a:   
Dan sunnah pula dibaca apabila keluar dari jamban dengan mendahulukan kaki kanan. Adapun ketika masuknya maka mendahulukan kaki kiri, dan inilah doanya yang dibaca sesudahnya keluar dari jamban:
Perihal rukun air sembahyang yaitu enam perkara: Pertama-tama, niat didalam hati diwaktu membasuh muka seumpama, sahajaku mengambil fardhu air sembahyang, atau sahajaku mengangkat hadas yang kecil adanya. Kedua, membasuh muka. Ketiga, membasuh kedua tangan serta siku-sikunya. Keempat, menyapu kepala dengan air sekalipun sedikit. Kelima, membasuh kedua kaki serta mata kakinya. Keenam, tertib yaitu beraturan membasuh anggota yag tersebut satu persatu. Adapun sunnah air sembahyang, bermula daripada itu membaca “Bismillah Hirrohman Birrohim” dan bersugi dan berkumur dan masukkan air dihidung dan menyapu dua telinga dengan air, membasuh segala anggota air sembahyang tiga-tiga kali dan mendahulukan kanan atas kiri, dan menghadap kiblat dan menyapu semua kepala dengan air dan membaca jika selesai daripada mengambil air sembahyang, padahal menengok ke atas beserta mengangkat kedua tangan inilah doanya:

Pasal: Jikalau dapat hadas besar daripada Jima’ atau keluar mania atau selesai daripada haid atau nifas, maka wajib mandi sekalian badan dengan dua rukunnya: Pertama, Niat didalam hati diwaktu permulaan mandi, seumpama katanya sahajaku mengangkat hadas besar daripada sekalian badan atau sahajaku mandi fardhu. Kedua, Membasuh sekalian badan adanya. Adapun sunnah mandi, Bermula daripada itu mendahulukan membasuh najis yang ada dibadan dan membasuh segala kotoran yang dibadan dan membaca: “Bismillah Hirrohma Nirrohim” dipermulaan mandi dan mendahulukan air sembahyang dan menghadap kiblat dan membasuh badan tiga kali dan membaca doa jika selesai daripada mandi yaitu do’a habis mengambil air sembahyang yang tersebut diatas adanya.

1 komentar:

  1. assalamualaikum wr wb Alhamdulillahirobbilalaamiin kitab tersebut sangat mendalam dan memberi manfaat bagi saya yg sedang belajar islam
    hormat saya, Sunaryo

    BalasHapus